Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Menangis dan Berpelukan, Kenapa tidak?

Apa yang kalian pikirkan ketika melihat orang yang selama ini kalian anggap kuat ternyata menangis? Lemah? atau cengeng?   Jujur aja, mungkin persepsi seketika berubah melihat orang yang dianggap kuat dan seperti tak punya hati menangis. Meskipun demikian, ternyata menangis gak selamanya identik dengan kelemahan. Misal, Emak (Ibu) kita. Pernahkah melihatnya menangis? Baiklah, mungkin beliau sering menyembunyikan tangisnya. Oke, sekarang bagaimana bila di hadapanmu beliau menangis? Apakah artinya beliau lemah? Belum tentu.  Mungkin saja airmatanya merupakan luapan emosi. Bukan selalu berarti kekecewaan dan kesedihan. Kadang bahagia pun bisa bikin air mata menetes. Bisa juga berarti harapan untuk diberi kekuatan kalau-kalau hati lelah menanggung beban. Jadi, wajarkan bila menangis?   Sepertinya selama masih punya perasaan, ini wajar. Tanpa memandang umur, jenis kelamin, status sosial, kekuatan, dan lainnya. Kalau dipikir-pikir, bukannya hal pertama yang kita lakukan ketika hadir di dun

Dunia Nyata atau Dunia Khayalan, Mana pilihanmu?

Kalau diberi pilihan, mau hidup di dunia nyata dengan banyak ujian dan penderitaannya atau di dunia khayalan yang terlihat indah tapi semu?  Iya sih, selama masih hidup di dunia, yang namanya senang dan susah itu datangnya giliran. Saat ini bisa aja sedang senang-senangnya menjalani kehidupan. Tapi di saat lain, ketika tertampar realita, rasanya jadi pengen melarikan diri ke dunia lain yang lebih menjanjikan kemudahan dan kesenangan.  Seandainya bisa hidup di dunia khayalan, semua hal tentu bisa terjadi sesuai keinginan... Sayangnya hidup gak melulu mengikuti apa yang dimau hati. Kalau begitu mah namanya keenakan. Memang dari sekian milyar orang yang hidup di dunia, hanya kamu yang harus diprioritaskan kenyamanannya? Gak adil dong buat manusia lainnya.  Seperti sebuah potongan lirik lagu yang disadur dari pantun nasihat terkenal, berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian.  bersakit-sakit dahulu, senang pun tak datang, malah mati kemudian.  Pantun aslinya sih gak begitu. Tapi y

Happy Monday!?

Selamat menghadapi hari Senin :D Jangan jadi lesu meskipun jadwal padat, tugas numpuk, ulangan banyak, stress meningkat, dan rambut makin tipis karena stress yang gak habis-habis. Awal minggu rasanya gak lengkap tanpa tugas dan rutinitas yang padat. Emang perlu ekstra sabar dalam menghadapi hari ini. Kalau dicemberutin, hmm, jangan harap bakalan enjoy  menjalaninya. Ngomongin soal bagaimana Seninku sejauh ini, tumben bisa merasakan perasaan nano-nano yang disadari dalam sehari. Mulai dari senang, sedih, semangat, galau, kecewa, semua komplit. Tenang, ini lagi ditulis tentang apa-apa aja yang melatarbelakangi munculnya perasaan-perasaan itu 😉.  Karena ini awal untuk memulai hari, sepertinya akan banyak harapan-harapan baru yang lebih menjanjikan akan tumbuh. New day, new challenge . Jadi akan banyak yang bakal diperjuangkan untuk hari ini. Hehehe, optimis banget yak?  Karena butuh energi yang juga cukup besar, rasanya perlu refreshing untuk bisa memulainya. Sepertinya sekadar

Saturday Madness

Bingung ya...? Ada kegilaan apa di hari Sabtu?  Ternyata gak hanya hari senin yang selalu bikin kesal. Hari apapun jadi kalo emang suasana hati lagi kacau. Contohnya, kayak Sabtu ini. Padahal, ini adalah hari yang ditunggu-tunggu berhubung besoknya libur. Bukan karena gak bisa pergi malam mingguan kayak anak muda kebanyakan. Tapi, gak tau kenapa ada beberapa hal yang muncul barengan dan bikin keselnya gak ketulungan. Tugas banyak. (Ok. Udah jadi hal yang biasa kali ya?) Semua memori (yang isinya gambar dan lagu favorit) di hape kehapus. Cari Bluetooth gak ketemu. Berhubung komputernya gak otomatis, jadi Bluetoothnya masih pake perangkat khusus macam flashdisk. Padahal kan bisa buat transfer lagu. Tapi bluetoothnya hilang :( Mau mandi gak ada air. Airnya mati dari pusat. Mana lagi halangan :( (arrgghh... PAM bikin tambah kesel aja). Alhasil meledaklah semua emosi yang terpendam dalam jiwa. Kenapa bisa barengan gini sih munculnya? Kenapa gak hari lainnya aja? Eh, apa ini artinya aku m

Apa yang Kamu Suka, Tekunilah

"Mau jadi apa sih aku ke depannya?" Gak salah lagi, pasti sebagian besar dari kita sering mempertanyakan hal itu kalau lagi   mikirin   masa depan. Masih bingung? Atau sudah punya rencana cuma masih gak yakin? Tenang, banyak temannya. Life is full of choice, bener juga sih. Setiap tindakan yang diambil pasti ada aja pilihannya. Mau tambah sukses atau tidak, Maju atau mundur, terdepan atau terbelakang, dipilih atau memilih, dipimpin atau memimpin. Banyak banget contohnya. Termasuk membuat rencana masa depan yang banyak misteri ilahinya. Bahkan, apa yang terjadi 10 menit atau beberapa detik dari sekarang aja gak ada yang tahu. Ngomongin masa depan erat kaitannya sama bahasan soal cita-cita. Setiap orang pasti memiliki cita-cita. Eh, beneran setiap orang ? Hayooo... siapa yang masih bingung sama cita-citanya?  Katanya, kalau masih bingung dengan tujuan yang ingin dicapai, ikutin aja apa kata hati.  Entah siapa yang mengatakan ini. Tapi banyak yang mengutip demikian.  S

Bingung Menulis? Ini Tipsnya...

Pernah gak sih kalian ngalamin yang namanya kebingungan pas nulis? Wah, kalau begitu sama dong kayak aku. Yap... kebingungan saat menulis emang gak jarang dialamin orang yang lagi nulis apalagi yang baru belajar nulis. Hmm, maksudnya bukan belajar nulis huruf, walaupun ada beberapa karakter huruf yang susah ditiru macam kanji atau huruf hijaiyah (Arab).  Belajar nulis yang dimaksud ini adalah seperti nulis artikel, postingan, cerpen, makalah, atau lainnya. Kebingungan itu sendiri bermacam-macam. Bisa pas nentuin tema, alur (kalau di cerpen) atau isi, judul, atau bisa jadi pas mau ngelanjutin tulisan yang sebelumnya udah ditulis, trus lupa mau nulis apalagi. Eh, bener gak...? " Kalau udah kayak gitu terus gimana caranya biar lancar nulis? " Tenang, nih ada beberapa cara yang dapat dilakukan pas bingung. Mulai dari tema, alur/isi, dan judul: Tentuin tema/topik apa yang mau dibahas. Hal ini penting banget. Setelah itu tinggal cari bahan untuk menulis (khususnya untuk biki