Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2023

Surat Maryam, Natal, dan Bethlehem

Dalam suatu mihrab, seseorang bermunajat pada Tuhannya. Memintanya mengabulkan pengharapannya dengan sangat lembut. Katanya, "Sungguh belum pernah sekalipun aku kecewa untuk meminta padaMu. Sebab kekhawatiran sepeninggalku, maka karuniailah aku seorang yang akan mewarisiku, dan keluarga Yakub, dan jadikanlah ia seseorang yang engkau ridhai.” Tak lama kemudian, Tuhan pun memperkenankan doanya di tengah kemustahilan nalar manusia. Tetapi… bukankah tidak ada yang tidak mungkin bagiNya? Lalu kisah tentang seorang perempuan yang dimuliakan karena kepatuhannya pada Tuhannya. Suatu ketika, di tengah pengasingannya, beliau bertemu sosok asing yang sempurna. Tetapi keindahannya justru menjadikannya memohon kepada yang Maha Pengasih dari sesuatu yang keji. Hingga sesosok asing itu menerangkan siapa dirinya dan apa yang diperintahkan padanya. Sekali lagi, kabar tentang sesuatu yang mustahil bagi nalar manusia. Tetapi kuasaNyalah yang menentukan apa yang dikehendakiNya. Kemudian perempuan itu

Bagaimana Jika...

Sedang asyiknya blog walking dan melihat tanggal kapan postingan terakhir itu ditulis,  seketika aku berpikir.... Bagaimana jika si pemilik blog yang aku kunjungi sudah tinggal nama? Sedang bertukar sapa dan saling bertanya kabar walau hanya lewat ketikan. Melihatnya online dari sebaris status yang terpampang di layar,  aku seketika berpikir... Bagaimana jika itu menjadi saat terakhir berbicara dengannya? Sedang asyik menertawakan sebuah lelucon, dan menikmati saat berkumpul bersama mereka -orang-orang yang menempati jajaran prioritas utama-,  seketika aku berpikir... Bagaimana jika momen ini tidak lagi ditemui di lain hari? Masih ingat siapa adik ini?   Jangan tanyakan mengapa. Aku pun tak mengerti bagaimana jika... membawaku pada sebuah pemikiran mengenai batasan. Lengkap dengan sendu sebagai pengiring detik yang senantiasa menghantarkan setiap langkah menuju batasan itu. Untuk sebuah pengandaian yang tiada terencana, seharusnya tak sejauh itu, kan?    Seharusnya.... Tapi tidak seh