Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2022

Jomlo Perak

Pertama kali kenal istilah jomlo perak itu ketika aku masih SMA. Tepatnya, ketika akhirnya aku punya kesempatan membaca tulisan Raditya Dika dalam Manusia Setengah Salmon. Di bagian itu, diceritakan sebuah keresahan seorang mbak yang masih saja melajang di usianya yang menjelang 25 tahun. Usia yang bagi sebagian orang dianggap ideal untuk mulai menjalani kehidupan berumah tangga. Sayangnya, jangankan berumah tangga, berpacaran saja belum pernah. Eh… tapi si mbak kuat juga yak untuk menjomlo sekian lama.😃 Kalau jaman sekarang, boro-boro menjomlo dari lahir. Jomlo baru dalam hitungan bulan aja sudah mulai mencari incaran. Bahkan sepertinya aku mulai jarang menemukan orang-orang yang belum pernah pacaran sama sekali sejak hari pertama dia ada di dunia ini, kecuali bocah SD. 😂 Eh, tapi, anak-anak sekarang cenderung cepat sih perkembangannya. Anak TK aja udah tau yang namanya cowok cakep, cewek cantik, atau mengaku naksir seseorang. Beberapa tahun setelah membaca tulisan tersebut, ingatan

Tapi, Kapan?

Cincin siapakah ini? Menikah... Ada apa dengan tanggal ini? Apa hanya karena aku yang terlalu perasa atau bagaimana? Ah… rumit untuk menjelaskan suatu fenomena yang terjadi dalam satu hari yang sama. Kenapa hari ini banyak banget dengar kabar bahagia dari teman-teman bahkan salah seorang public figure yang yah… cukup mengejutkan untuk melepas status lajangnya? Apakah mereka janjian gitu sebelumnya? Atau memang tanggal ini tercatat sebagai hari yang baik untuk mengucap janji setia? Entahlah. Sebenarnya gak cuma tentang kabar pernikahan. Kabar dari mereka yang sedang dalam proses menuju nikah pun banyak akhir-akhir ini. I was happy to hear about their life updates, but deep down there's a thing that bothered me. Do I really fine to hear about that? Ini sih bukan karena perasaan iri melihat mereka segera menapaki jenjang baru kehidupan. Sama sekali tidak. Karena aku sadar, bukannya setiap orang ada masanya dan setiap masa ada orangnya? 😅 Gak menampik bahwa beberapa kabar dari mereka

Ketika Kita Bertemu dalam Pelarian...

Pernah nonton Jab We Met yang diperankan oleh Shahid Kapoor dan Kareena Kapoor? Bukan dokumen pribadi Itu lho… film yang mengisahkan tentang pertemuan dua orang asing dalam suatu kereta yang berlanjut menjadi beberapa perjalanan setelahnya. Sebagai salah satu film dengan  genre romance , film ini sempat membuat aku terpesona dengan ide yang diusungnya. Kemudian berhalu ria, seandainya pertemuanku dan mas jodoh seindah Shahid-Kareena di film ini.  Sepertinya jarang banget kasusnya ketemu orang asing dalam perjalanan hingga berakhir saling cocok satu sama lain. Peluangnya hampir mendekati nol. Lebih tepatnya untukku sih, yang melakukan perjalanan sendirian ke kota lain saja bisa dihitung jari. 😁 Eh, tapi… tulisan ini bukan bertujuan untuk me review  filmnya. Sama sekali bukan. Karena aku bukan pengamat yang pandai untuk menilai film. Gara-gara menonton film ini aku jadi kepikiran,  apakah melarikan diri bisa menjadi salah satu cara untuk menyelesaikan masalah? Sejauh pengamatanku sendi