Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2015

Surat Untuk....

Kepada hati yang hampir rebah, Aku tidak tahu apa yang membuatmu gelisah. Hingga begitu menikmati sendunya resah. Membuat raga merasa gerah karena jiwa yang tak kenal lelah. Seandainya saja engkau mau berbagi kisah. Tak perlu berkata ‘ Ah ’. Aku akan menemanimu hingga tiada susah. Hingga hilang semua keluh kesah. Hingga senja beranjak temaram. Berganti hiasan malam. Kita masih saling terdiam. Tanpa tahu apa yang tengah dipendam. Tetapi hati serasa remuk redam. Dan kemudian pikiran saling tenggelam. Dalam lautan hitam yang begitu kelam. Masih tanpa bicara. Tanpa berujar banyak kata. Tanpa terungkap segala makna. Yang melayang entah kemana. Entah kemana segala asa, yang berkobar dalam dada. Seketika tiada, tanpa meninggalkan secuilpun sisa. Membuat arah menjadi tiada. Membuat enggan keluarnya cerita. Baiklah, bagaimana jika aku yang terlebih dahulu memulai? Karena saat ini aku lelah mengandai. Cerita ini tentang mimpi yang belum tergapai. Tetapi bukan berarti tidak tercapai