Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2014

Rasanya Enak, Tapi kok...

Jadi ceritanya waktu itu, lagi nonton acara yang ngebahas tentang brownies jamuran yang diolah lagi. Nah, tiba-tiba, adikku paling kecil minta diajarin buat brownies sama papa. Well , bukan brownies yang lagi ditayangin di tv pastinya yak. Karena kalau demikian, sama aja bunuh diri. Papa sih oke aja sama kemauan adikku ini. Toh juga, keinginannya mau belajar. Jadi papa mulai mengkomando adek untuk nyiapin bahannya. Begitu bahannya udah siap, Papa pun mulai beraksi! Langsung deh tuh, yang lainnya ikut melipir ke dapur buat melihat cara bikinnya. Karena, meskipun kerjaan Papa gak lepas dari buat roti dan kue, kegiatan ini jarang banget dilakuin Papa di rumah.  Pertama, cokelatnya dicairin dulu. Udah gitu mulai campur bahan-bahannya. Telur, tepung terigu, gula, cokelat cair, dan yang terakhir, KEJU KAMBING. Iya, keju kambing.    Eh... gak salah? Perasaan bikin brownies kejunya cuma jadi taburan di atasnya aja deh. Tapi ini dicampur juga ama browniesnya. Mending kalo pake k

Coba Kamu yang Jadi Aku!

Boleh gak kita tuker peran? Aku jadi kamu, dan kamu jadi aku. Biar kamu paham, juga merasakan gak enaknya diabaikan. Ok, mungkin aku memang tidak semenarik itu untuk sekadar bertukar sapa dalam versimu. Aku juga mengakui parasku mungkin tak seelok ratu kontes kecantikan ataupun sekelas bidadari yang konon cantik juga rupawan. Tapi setidaknya, semoga saja rasa menghormati seseorang belum mati dari hatimu. Tolong jangan memperlakukanku berbeda seolah aku bukan manusia pada umumnya. Coba bayangkan bila kamu yang ada di posisiku! Ketika kamu menyapaku untuk berbasa-basi, namun sayangnya tak ada tanggapan berarti. Aku lebih memilih pura-pura tidak mengetahui dan tenggelam dalam  layar game  yang sedang aku mainkan. Bagaimana perasaanmu? Kalau menurutmu itu tidak masalah, silahkan saja bertukar peran seterusnya. Biar kamu merasakan gak enaknya diabaikan. Ups, maksudku nikmatnya diabaikan seperti apa. Kuakui memang kita tak akrab.  Tapi salahkah bila hanya sekadar menyapa seperti pad