Langsung ke konten utama

The Horoscope Says...


"Kamu harus keluar dari zona nyamanmu,"

Gak tau kenapa, abis baca kalimat itu mendadak aku jadi kepikiran melulu. Keluar dari zona nyaman itu maksudnya apa? Tapi setelah aku pikir-pikir lagi, I think I got the clue.... So, what I thought was....


Akhir-akhir ini tuh aku ngerasa kayak lagi ada di situasi yang asing banget. Aku mengenal mereka semua. Aku masih di tempat yang hampir setiap hari dikunjungi. Tapi, suasananya aneh banget, rasanya beda. 

Temen-temen yang biasanya suka berbagi cerita, canda bareng, tiba-tiba jadi garing banget. Terus mereka semua kayak gak sadar kalo aku juga di situ. Duduk di depan mereka. Rasanya mereka menjauh dari aku. I can see that they were happy without me being there. Kayaknya tanpa aku pun, hidup mereka akan baik-baik aja. Lagipula, siapa sih aku? Hehehe...

Jujur, aku gak merasa nyaman merasakan hal itu. Gak enak pake banget. Gimana nggak? Serasa jadi manekin yang cuma memperhatikan orang berlalu lalang. Dikacangin (dicuekkin) bahkan ketika mereka punya obrolan seru. Hanya menjadi pendengar setia saja. Sebab, ketika aku yang bicara, situasi mendadak berubah. Kayak lagi bicara sama angin tanpa ada yang mendengar. 

Mungkin... mereka gak bermaksud begitu. Mungkin juga karena aku lagi sensitif. But I can't deny what I feel. Untuk sesaat aku memilih diam dan perlu waktu sendiri dulu. Tenangin pikiran dan coba mencari apa yang salah. Mumpung mereka gak begitu ngeh tentang keberadaanku kan? 

Pas lagi bertapa (lagi menyendiri gitu maksudnya), mereka dateng dan nanya "kamu kenapa, Meg?

Kalau boleh protes, aku hanya ingin melontarkan kalimat ini: "Boleh kesel gak sih? Padahal aku begitu ya... karena siapa lagi? Emang sebegitu gak pekanya kah?"

Tapi aku mesti jawab apa? Apa iya to the point walau aku sendiri agak gak yakin? Sebenernya lebih gak tega untuk blak-blakkan sih. Jadi jawaban yang aku ambil untuk bersembunyi adalah: "Aku Pororo Rapopo," (Alhamdulillahnya aku masih ingat tempat untuk gak joget sembarangan).

"Kalo, ada apa-apa bilang aja, Meg. Jangan disimpen sendiri kayak gitu."

Eh, Lah... kok? Sebenarnya yang kenapa-napa itu aku atau mereka sih? Apa mereka gak merasa? Atau cuma aku yang merasa? 

Anyway, singkat kata singkat cerita, plus nyingkat waktu baca, aku jadi mikir, mereka itu emang teman-temanku. Tapi bukan berarti aku bisa selalu bergantung sama mereka. Bukankah apa yang kita punya suatu saat akan pergi juga?

Tapi sebelum hal itu terjadi, sepertinya harus punya rencana lain. Misal, kalo teman mendadak ngilang dan meninggalkanmu sendiri, cari teman lainnya untuk menemani. Bukannya teman masih banyak di luar sana? Hanya saja mungkin kita terlalu fokus dengan yang dekat dan keseringan bersama saja. Jadi gak perlu takut kehilangan sebenarnya. 

Hmm... ini sih bukan berarti dapat teman baru, teman lama dilupakan. Gak gitu juga konsepnya. Itu mah sama aja dengan balas dendam. Kan balas dendam tak baik toh?

Jadi... yang aku maksud keluar dari zona nyaman itu, berani keluar dari lingkaran yang itu-itu aja. Cari hal lain yang sedikit berbeda dan gak biasa dilakukan di sekitar. Entah seaneh dan segila apapun itu. Gak ada yang salah kan dengan melakukan atau berbuat sesuatu yang sesekali berbeda selama masih dalam batas wajar?



P.S: Sebenernya gak ada maksud percaya kata ramalan. Cuma ketika baca itu, aku merasa seperti diberi sugesti atau saran sekaligus cara pandang kali ini. 


Komentar