Tanpa terasa, sebentar lagi November pun berlalu. Menjadi
bulan kesebelas yang telah terlewati sepanjang tahun ini. Apa kabar aku?
Sejujurnya aku ingin berkata bahwa aku masih seperti yang
dulu. Hanya saja, hal itu semakin mempertegas bahwa aku masih berada di tempat
yang sama. Tak sekalipun untuk berpindah. Padahal, mungkin saja aku hanya tidak
terlalu memperhatikan sudah seberapa jauh meninggalkan jejak?
Sekecil apapun, sebenarnya aku, ah tidak, kita berproses.
Mungkin aku tidak menyadarinya. Mungkin kita tidak peka pada perubahannya. Ya,
wajar bila kita terkadang kurang bersyukur atas apa yang terjadi dalam hidup,
bahkan hal pahit sekalipun.
Ah… aku tidak sedang berakting sebagai orang yang bijak.
Seperti yang telah kamu baca pada bulan-bulan sebelumnya, bahwa tulisan ini
adalah bentuk refleksi dari diri sendiri yang masih sering lupa. Maka disinilah
peran tulisan-tulisan itu. Membawa kembali memori selama sebulan terakhir, juga
seberapa jauh aku berubah dalam setiap prosesnya.
Baiklah… mari mengenang kembali tentang apa-apa saja yang
terjadi selama sebulan ini.
Entah. Aku hanya takut pada hal baru yang kupikirkan. Bukan
karena kesulitan yang menghadang. Sekali lagi, bukan tentang itu. Hanya saja
lebih pada komitmen untuk menepatinya. Mengingat aku yang tak pernah bertahan
lebih lama pada suatu komitmen. Apakah aku bisa memenuhinya? Apakah aku bisa
bersikap konsisten? Atau, bisakah aku fokus padanya nanti? Bagaimana dengan hal
saat ini?
Adrenalinku seolah terpacu hanya karena memikirkannya. Ada
niatan untuk menjalankannya sesegera mungkin. Tetapi rupanya, ketakutan masih
mendominasi tanpa enggan untuk sedikit bergeser. Belum lagi dengan batasan
bahwa hal yang kini menghadang harus diselesaikan terlebih dulu.
Ah… terkadang aku bertanya, apakah multitasking benar-benar ada?
Terlalu banyak mau. Terlalu banyak yang ingin dituju. Inilah buah dari ketakutan terhadap kehampaan setelah berkuasa. Sebenarnya, sudah ada jawaban untuk suatu tanya dahulu. Selesaikan saja dulu. Hanya saja permasalahannya satu.
Bisakah aku mengatasi 'aku'?
Komentar
Posting Komentar