Photo by Dominik Martin on Unsplash Perkara waktu yang selalu bergulir, aku tak menyangka bahwa ini sudah menginjak hitungan keempat. Bila membuka ruang ini dan melihat secara lebih luas, mungkin ada banyak hal yang mengalami perubahan. Bohong bila aku berkata bahwa aku tak berubah. Sebab aku adalah salah satu komponen jagat raya yang juga mengalami dimensi waktu. Tidak banyak secara fisik. Yang berbeda ialah gejolak dalam diri. Entah, darimana sumbu ini berasal, tetapi secara perlahan ia berpijar. Pemberontakkan, penyangkalan, hingga berani menyalahkan keadaan. Ia semakin bergerak tanpa kendali. Seolah nasihat para tetua tak begitu memiliki arti. Ia hanya alunan yang sengaja berdendang untuk menemani sepi. Hanya lewat, tanpa pernah menetap dan tinggal. Ah… bahkan tidakkah kau rasakan sendiri tentang bara yang masih berpijar lewat rangkai aksara ini? Untuk sedetik kesadaran, aku mencoba merekanya dalam hening. Mengoreksi tentang catatan merah diri yang telah...