Ditengah hari dimana aku melewatkan langkah kecil dari perjalananku, aku merehatkan diri sejenak. Mendengar ceracau teman di ujung wilayah yang berbeda atau sekadar melihat kabarmu hanya dari foto profilmu. Lalu aku melihatmu. Tersenyum dalam sebuah foto dengan manisnya. Senyum yang seolah tanpa beban tugas yang mendera seperti halnya aku saat ini. Sayangnya ada yang lain dari potret itu. Kamu yang kutemui dalam foto, bukanlah yang kujumpai ketika liburan tiba. Teruntuk kamu yang mungkin saja mengenaliku dan kebetulan sekadar singgah untuk melepas penat dengan membaca tulisan ini... Jujur saja ada sebersit perasaan sedih menjumpaimu walau hanya sebatas foto profil. Aku tahu, langkah kita untuk berpindah mungkin memang dimulai terlebih dulu olehmu. Dalam perjalanan yang panjang itu, tidak ada yang tahu mana yang akan mengalami perubahan lebih besar terlebih dahulu. Semua punya jatahnya masing-masing yang telah diatur dengan seadil-adilnya olehNya. Perjalanan itu memang ber...