Langsung ke konten utama

Hallo, Mei




Hi, May… 

Menyapamu dengan sebaris kata diatas seolah menyapa diriku sendiri. Ah, bagaimana aku bisa lupa? Bukankah sudah sejak lama kita menyatu dan selaras dengan kehidupan? 

Hitunganmu mungkin saja ganjil pada kalender masehi, tetapi kamu menggenapkanku. Seterusnya, sejak pertama kali disinipun, kamu berbeda untukku. 

Hei, sebenarnya aku ingin berhenti untuk meromantisasi hal kecil ini dengan kata-kata yang lebih tepat menjadi dendang untukku. Hanya saja, andai rasa syukur bisa diungkapkan dengan rasa yang tak melulu menyentuh kalbu. Bisakah sekali saja, kita bercanda dalam mengungkapkan rasa, tetapi tidak demikian dengan makna? 


Selamat datang, bulanku. 

Kamu mungkin sudah tahu bahwa hadirmu selalu menggoreskan kesan di kalbuku. Tetapi tahun ini, kesan itu berbeda, menjadi dua kali lebih istimewa dari sebelumnya. Tahukah kamu? Semesta seolah  menyambut dua kali untuk kehadiranku.

Pertama, pada hari manusia diibaratkan seperti bayi yang baru lahir. Pada hari dimana manusia kembali fitri- suci. Meski dengan nuansa berbeda, meski juga tanpa airmata seperti setahun yang lalu, pada akhirnya tetap saja kemenangan itu menyapa bukan? Selamat datang kembali. Semoga Tuhan mengampuni khilaf yang telah lalu. 

Lalu dua hari berselang, Inilah hari itu. Hari yang menggenapkanku. Hari yang melegalkanku. Hari yang lebih suka kunikmati dalam hening. Juga hari yang menjadi pengingat bahwa bagianku disini pun semakin berkurang. Sudahkah aku mengusahakan yang terbaik sebisaku? 

Tetapi euphoria akhir bulan ini, bolehkah aku mendekapnya lebih erat? Aku ingin mengenang senyumku seperti ini. Ketika badai nanti menerpa. Ketika malang nanti menyapa. Ketika kelam nanti berjaga. Bisakah aku melaluinya dengan senyum seperti ini? Sebab alur selanjutnya tak melulu bahagia, bukan?

Tetapi aku tahu, mempertahankannya disini adalah suatu kesia-siaan. Baiklah… mari kita simpan saja catatan ini disini. Mari melewati cerita lainnya lagi hingga kita bertemu lagi. 

Jika Tuhan mengijinkannya nanti.  

Komentar