Langsung ke konten utama

Hallo, Maret






Hello March...
Oh, now already the 3rd month? 


Hehehe...

Sejujurnya, aku tidak tahu, selebrasi khusus apa yang dilakukan orang pada bulan ini. Google juga tidak memberitahukannya padaku. Ah, tetapi, bukankah pada umumnya, orang-orang yang berada pada negara empat musim menyambut musim semi? 

Seketika saja anganku berkelana di balik rimbunnya mekaran sakura. Atau putihnya dunia yang perlahan meluruh, berganti hijau yang teduh dengan langit biru menggantung diatas sana. Lalu beberapa pemuda dan pemudi menikmatinya dengan bercengkrama, ataupun mengabadikannya dalam lensa kamera. Ada pula beberapa keluarga yang menikmati angin musim semi berhembus. Menikmati piknik di bawah pohon yang kembali menghijau, ataupun menyambut sinar matahari yang menyapa kembali. 

Lalu aku, hanya terdiam disini. Di suatu pojok ruang dengan khayal tentang musim semi yang biasa kulihat pada drama, atau film, atau juga novel dan komik. Hahahaha... Hanya membayangkan. Sebab aku belum bisa mewujudkan kakiku untuk menapak disana. Jangan tanya entah kapan. Doakan saja semoga segera. 

Hei, Ada satu fakta yang kulupakan mengenai bulan ini. Mengenai khayalku di atas bisa saja tahun ini tidak banyak dilakukan orang. Mengapa? Ah... Kamu mungkin sudah banyak membaca di media perihal apa yang terjadi. Tidak ada kerumunan. Tidak ada keramaian. Tidak pula untuk keluar rumah dengan leluasa. Hidup kembali dibawa menyepi, seperti ketika manusia belum mengenal dinamisasi. Mengisolasi diri untuk mencegah bencana besar yang siap siap saja menghampiri bila saja abai pada peringatan dini. 

Persoalanku? 

Berdiam di rumah bukan hal baru yang aku alami. Seperti sebelumnya, aku sudah biasa dengan ini. Bedanya, mungkin beban pikiranku sedikit berkurang. Menikmati hari dengan merebahkan diri, menyelesaikan pekerjaan rumah, menonton drama, lalu mengamati lalu lalang manusia dalam dunia maya. Ah... Iya, kamu yang membaca ini mungkin akan menganggapnya sebagai kegiatan yang tidak berguna sama sekali. Tetapi beginilah kenyataannya. 

Lalu, apakah bosan? 

Tidak juga. Anehnya waktu serasa cepat juga bergulir bagiku. Rencanaku saja belum banyak yang terlaksana. Beberapa kegiatan yang harusnya sudah kulakukan menjadi semakin tertunda. Bukan karena salah waktu, bukan pula keadaan. Apalagi prioritas atau apapun itu. Mungkin saja, akulah yang masih belum berhasil mengendalikannya untuk tidak terlalu bebas. 

Ah, Maret... 

Apakah kamu adalah salah satu keridhaan alam untuk kelembamanku?

Ataukah ini salah satu ujian lainnya?


Komentar