Langsung ke konten utama

Tentang Agustus



Terima Kasih,
Bukan karena pada akhirnya telah memutuskan untuk berbelanja pada toko kami. Bukan juga karena telah mengunjungi kedai ini untuk sekedar menghamburkan waktumu. Ah… bukan tentang itu.

Ini hanyalah serentetan kata yang diucapkan jauh dari dalam hati.
 

Terima kasih,
Untuk bergerak kembali pada akhirnya setelah sekian lama berdiam. Untuk merasa jengah pada bisu yang menjalar dan menjerat dengan kuat. Untuk beranjak dari kenyamanan yang sesat. Beberapa yang sempat diniatkan dan direncanakan beberapa bulan yang lalu akhirnya berjalan.
Tak mudah memang bergerak untuk melawan. Tak mudah bergerak meninggalkan kenyamanan. Hanya saja, jika tidak sekarang, mau sampai kapan? Bukankah cepat atau lambat ia harus kamu hadapi? 
 

Terima kasih,
Untuk merasa gerah. Untuk tidak menatap pada ketakutan. Untuk bersikap bodoamat terhadap hal yang sempat menjadi kekhawatiran. Sedari dulu, semesta pikiranmu memang rumit. Aku tahu. Hingga kamu lupa pada apa yang seharusnya kamu tatap.
Bagian tersulitnya, untuk tetap melangkah dan menyadarkan diri untuk tetap fokus.
Bukannya aku tak menghargai kelebihanmu dalam berpikir. Hanya saja kamu lupa, bahwa terkadang, batasan-batasan yang tampak hanya ada dalam ilusimu semata. Mereka tidaklah nyata.
 

Terima kasih,
Untuk tidak membiarkan waktu yang tersisa kembali terbuang sia-sia. Tidak masalah bila kamu sedikit menundanya. Pastikan saja tidak menundanya terlalu lama. Sebab jiwa rapuhmu terlalu mudah untuk patah pada kegagalan.
Memulai kembali untuk bangkit memang tidak bisa langsung sedrastis itu. Sebab jalanan menanjak tidak semudah menempuh jalan menurun. Ada tenaga yang harus dikeluarkan. Ada bahan bakar yang tetap dikorbankan untuk membuatnya berkobar. Permasalahannya, siapkah kamu menanggung semuanya secara langsung?
Tolong, untuk sadar diri. Kamu tidak sekuat itu.
Lakukanlah secara perlahan, tetapi pastikan ia tetap berjalan.

 
Terima kasih, 
Semoga saja kamu bertahan. Lupakan hal yang berkembang semakin liar. Semoga saja ini juga suatu awalan. 
Bismillah...
Masih ada jalan panjang disana yang menanti untuk dilewati. Juga disinggahi. 

Komentar