Langsung ke konten utama

Tentang Juni

Photo by Lawton Cook https://unsplash.com/photos/m0wptz8vYpw


Bukankah nuansa kemenangan mengental pada bulan ini? Ramai orang mendeklarasikan kemenangan atas perjuangan yang lalu. Kemenangan yang diagukan layaknya oasis di padang gurun. Menyejukkan, tetapi bisa pula mematikan.

Ah... Mungkin menurutku saja. Nyatanya kemenangan yang aku rasakan tak sepenuhnya ada. Deklarasi itu tak semestinya diserukan terlebih dulu.

Pada titik tertinggi itu, aku justru lengah. Larut dalam euforia kemenangan yang disambut banyak orang.

Seharusnya aku ingat, masih panjang jalan yang harus dilewati. Seharusnya aku ingat, perihal menyiapkan perbekalan menuju jalan panjang. Seharusnya aku ingat, untuk tetap berjalan tanpa menghiraukan lelahku. Ah... Euforia ini membuatku lupa daratan.

Titik tertinggi itu seharusnya menjadi awalan bagiku untuk lebih baik lagi.

Aku ingat sempat berjanji sebelumnya. Pada titik dimana aku menjadi manusia yang baru, aku akan bersungguh-sungguh.

Nyatanya, ucapan tinggal ucapan. Tak ada sikap kesungguhan itu. Tak ada warna cerah yang kujanjikan untuk menyinari jalanku sendiri. Semua hanya tekad yang tergerus dalam lupa. Aku belum juga melangkah.

Ini hitungan keenam. Sudah setengah tahun berlalu ketika mulai menempa diri menjadi lebih baik lagi. Memang tak ada yang mudah. Seringnya adalah keluhan mengenaiku yang masih sama saja. Hitungan keenam ini, sepertinya sia sia perjuangan kemarin.

Tetapi menyalahkan juga bukan jalan keluar dari segala keluhan.

Adakah aku hanya beristirahat sebentar sebulan penuh dari jerat yang kian mendera batin? Atau mungkinkah menjadi kesia-siaan?

Entahlah

Komentar