Assalamualaikum. Hai, apa kabar? Ah, sebaris kalimat di atas hanyalah sekadar sapaan basa-basi biasa saja. Tapi pernahkah terbayangkan olehmu jika kalimat itu akan sering kamu dengar saat ada seseorang yang menanti hadirmu untuk pulang? Aku sudah membaca ribuan kali tulisan yang menyiratkan bait kerinduan di linimasaku. Mungkin saja salah satunya adalah tulisanmu. Ah... seandainya sajak yang kau tuliskan itu bernama. Ada dua kemungkinan yang mungkin terjadi. Pertama, bila tulisan itu memang ditujukan padaku, mungkin aku sudah memerah karena tersipu. Ada desir halus yang berdebar ketika membaca bait demi bait tulisanmu. Sebab, aku tipikel yang percaya, ungkapan yang tak mampu diucapkan, mungkin akan tersembunyi dalam sebuah tulisan. Ada kejujuran dan ketulusan yang mengalir di dalamnya walaupun tanpa sengaja. Yah... tidak sepenuhnya bisa dipercaya, sebab ini hanya kadang-kadang saja. Sebuah rasa yang tertulis di dalamnya seolah nyata. Mungkin inilah ketika sebuah tulisan memp...