Hallo 😃 Assalamualaikum semua.
Bagaimana keadaan hari ini? Baik-baik aja kan? Udah kayak surat aja ini pembukaan. Sayangnya kurang ditambahin ‘Keadaan aku disini juga baik kok.’ Lah… emang ada yang nanya, Meg?
Bagaimana keadaan hari ini? Baik-baik aja kan? Udah kayak surat aja ini pembukaan. Sayangnya kurang ditambahin ‘Keadaan aku disini juga baik kok.’ Lah… emang ada yang nanya, Meg?
Oke, lupakan…
Well, seperti judul postingan kali ini, dengan kesedihan
yang mendalam saya harus memberitahukan sebuah kabar. Entah kalian akan merasa
sedih dengan berita ini atau justru merasa senang karena salah satu penghuni
blogspot yang langka ini memutuskan untuk hijrah. Jadi gak bikin sesak lagi
para penghuni blogger.com
Jadi beritanya,
Saya memutuskan untuk….
Nungguin ya? 😁
Sebenarnya bukan suatu hal yang penting. Saya bakalan tetap menghuni blog ini kok (sekarang aku
yang bingung perihal penggunaan saya atau aku. Yowess... senyamannya aja lah yak). 😁
Lah, terus apa kaitannya sama judul di atas?
Nah karena itu, sebenarnya saya mau membuat pengakuan dosa
di sini. Saya mengaku kalo saya selingkuh. Mainan saya sekarang bukan hanya di
blog ini saja. Tetapi karena sekarang saya punya tanggungan yang mesti saya
nafkahi lahir batin, (bener-bener udah kayak seorang suami lagi minta izin
buat poligami dah 😑), jadi kemungkinan
saya bakalan susah buat sering-sering menulis di blog ini. Padahal
janjinya tiap bulan bakal nulis empat kali aja sampai sekarang belum keturutan.
Kalo merasa kangen sama tulisan saya, bisa cuss mampir ke
blog mahasiswa saya disini https://student.unud.ac.id/megahudha
Monggo mampir, ya. Yah, meskipun mungkin di blog itu
kemungkinan saya bakalan sering ngepost tugas aja sih. Mengingat saya yang
masih belum konsisten untuk nulis.
Ups, kayaknya masih jauh dari bahasan pokok nih. Oke skip.
Mungkin ada juga teman-teman blogger yang udah pernah
ngalamin hal kayak gini sebelumnya? Pindah dari domain yang satu ke domain yang lain.
Sampai akhirnya memutuskan untuk menetap karena merasa nyaman dengan domain
blog yang sekarang. Atau yang dulu pernah menghuni salah satu domain blog lalu
dengan terpaksa harus pindah gara-gara domain blognya tutup?
Ngerasa sedih gak sih harus meninggalkan blog tercinta yang
udah bikin nyaman bertahun-tahun bahkan?
Atau cuma saya doang di sini yang terlalu mellow padahal
cuaca di luar lagi gak mellow-mellow amat alias gak mendung kelabu?
Well, seketika kepikiran aja kalau blog itu ibarat rumah. Ibarat kata, buat kalian yang ngerasain hidup ngekost, ya… blog itu seperti kamar kost yang
nyaman banget buat kita. Tempat kita cari hiburan atau bahkan sekadar buat ngisi waktu luang. Tempat kita bebas berekspresi tanpa takut judgement dari orang lain. Sekaligus tempat curhatin doi secara terselubung yang bikin kita
berbunga-bunga sekaligus sakit hati di saat yang kadang barengan kadang beda
waktu. Atau bahkan tempat kita rehat dari segala penatnya
masalah dunia yang emang gak pernah kelar karena selalu muncul terus.
Widih… Pokoknya Ai Lop Yu Pul dah, blog.
Nah, kalo lagi sayang-sayangnya nih atau lagi
nyaman-nyamannya mesti disuruh pindah gimana?
Hayooo?
Pasti sedih kan?
Okelah, kalo cuma saya sendiri yang ngerasa sedih. Fine.
Berarti perasaan saya gak berbalas alias bertepuk sebelah tangan. Loh? 😕
Jadi, mau gak mau ya mesti adaptasi lagi. Memberi nyawa baru
lagi untuk tempat yang baru. Mengukir kenangan lagi di tempat yang baru. Bahkan
bukan gak mungkin, menuangkan lagi rasa dalam diri ke tempat yang baru bukan? And I know, it takes some energies even quite a lot.
Sebentar, gimana caranya menuangkan rasa ke tempat yang baru? Emang harus pendekatan ama dinding-dinding yang terdiam membisu? 😕
Ya, gak gitu juga sih maksdunya. Bakal lebih horor lagi kan, kalau dinding-dinding itu sampai bisa menjawab?
Ya, gak gitu juga sih maksdunya. Bakal lebih horor lagi kan, kalau dinding-dinding itu sampai bisa menjawab?
Pernah mengamati orang lagi mendekor rumah? Atau misal nih, lagi menata ulang barang-barang di kamar. Pasti akan ditata sesukanya oleh si pemilik ruang sesuai dengan suasana hati, kan?
Nah, persis begitu. Rasa akan berbicara pada hati sehingga jauh di dalam sana kalian mengatakan
‘iya’ untuk penataan yang dilakukan. Yah, meskipun bisa dibilang seperti menaruh baju kalian di lantai dengan semaunya, atau buku-buku yang dibiarin berantakan gitu aja di atas kasur. Tapi kalau hati kalian udah suka mau
bilang apa?
Orang pindah rumah juga gitu. Mesti beresin barangnya. Masukkin satu per satu yang masih dianggap penting ke dalam
kardus. Begitu udah sampai di tempat yang baru, dibongkar lagi. Ditata lagi.
Mau penataannya anti mainstream lah, atau artistik, atau bahkan sesuai dengan kaidah penataan yang baik, terserah. Gak ada aturan yang baku juga untuk itu. Tapi, hampir pasti sempat ada satu pertanyaan yang melintas di pikiran soal...
‘Ini, mau aku taruh dimana ya?’
Atau ‘Ini, mau aku apain ya?’
Nah, persis kayak lagi pindah blog. Setidaknya begitulah yang terjadi padaku. Double bingung.
Ya... which is, kudu nyari inspirasi lagi agar tempat
yang dipakai buat bernaung bisa bikin nyaman, aman, damai, dan tentunya
kamu banget.
Karena sebenarnya rumah adalah gambaran tentang penghuninya.
Blog pun sama. Setiap halnya adalah tentang siapa yang menempatinya. Jadi
gak salah kan kalo saya bilang pindah blog = pindah rumah? Pindah = nyawa baru? Atau ada pendapat dan kesimpulan lain? Waktu dan tempat dipersilahkan.
Sudah pasti bukan koleksi pribadi. |
Komentar
Posting Komentar