Langsung ke konten utama

Untukmu, yang Terlihat Sekejap Mata


Malam ini dingin. Tetapi dingin itu tidak menembus ragaku. Sebab sudah ada yang melindungiku kini. Tetapi bagian yang tak tertutupi itu bersentuhan langsung dengannya. Jadilah dingin itu menyapa dan berbagi rasanya.

Semua mata terfokus pada satu titik.

Beda halnya dengan mataku yang hanya tertuju padamu. Bagian yang luput dari keramaian. Bagian kecil yang terabaikan. Lepas dari satu bagian yang besar. Menari bersama angin malam yang lembut menyapa. Bertemu dengan langit malam yang begitu dingin.

Binarmu merupakan hiasan. Menemani malam agar tak sendiri. Agar tak hanya hitam saja yang tampak. Penghias bagi malam yang membutuhkan teman untuk hitamnya selain putih. Sentuhan oranye yang membara

Sayangnya hadirmu yang menyapa malam hanya sekilas saja tampak. Lalu kembali menghilang dalam pekatnya. Membawa tanya yang menggantung pikiran. Kemana kamu bersembunyi? Apakah melebur bersama dinginnya malam? Mengapa hanya sebentar saja hadirmu yang kurasakan?


Dariku, yang merekam sosokmu


Komentar